Seleksi Substansi Bakal Calon Kepala Sekolah se Kaltim dihadiri 250 Peserta
- Harum Saudia
- 03-06-2021
- Dibaca: 242 Kali
Balikpapan - Peran Kepala Sekolah sangat strategis dalam mewujudkan sekolah yang mampu membentuk generasi penerus bangsa Indonesia menjadi cerdas, berwawasan dan kompetitif. Dalam Permendiknas No 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menjelaskan bahwa seorang kepala sekolah diwajibkan memiliki kompetensi, kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan social. (1/6).
Untuk mencapai tujuan tersebut diselenggarakan Seleksi Substansi Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS) untuk menilai kemampuan, kekuatan, kesanggupan dan daya kepemimpinan yang dimiliki oleh BKCS yang memungkinkan untuk dikembangkan.
Adapun peserta yang hadir berjumlah 250 orang dari jenjang SMA/SMK dan SLB Negeri dan Swasta se Kalimantan Timur yang telah lulus seleksi administrasi yang akan dinilai oleh tim assessor yang telah lulus Pelatihan Penyegaran Asesor Seleksi Substansi BCKS yang telah dilaksanakan oleh LPPKSPS (Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah) tahun 2021.
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 1 – 5 Mei 2021 bertempat di Swissbel Hotel Balikpapan.
Selain seleksi dan penilaian tertulis, peserta jug akan di tes wawancara dan akan ditutup dengan siding asesor dan pelaporan.
Kegiatan dibuka oleh Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor dengan ditandai dengan pemukulan gong dengan disaksikan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov. Kaltim, Kepala Bidang Pembinaan GTK, Asessor dan Peserta Seleksi.
Isran Noor dalam sambutannya menyampaikan harapan besar bagi bakal calon kepala sekolah agar terus memmotivasi diri untuk mengembangkan diri.
Deslan Nispayani Selaku Kepala bidang Pembinaan Guru dan Tenaga Kependidikan mengatakan penilaian bagi bakal calon kepala sekolah untuk mengetahui motivasi, daya juang dan kemauan mengembangkan diri.
“penilaian berupa penilaian sikap Penilaian sik a p dalam Seleksi Subtansi Bakal Calon Kepala Sekolah adalah penilaian untuk mengetahui, motivasi untuk menjadi kepala sekolah (Purpose mission), daya juang (resilience), kemauan mengembangkan diri (Continuous learning), dan kema m pu an berkomunikasi (Communication with impact)," tutur Deslan.