Sosialisasi Anugerah Kebudayan Kaltim II Pendaftaran Hingga 30 Juni 2023
- Noviandy
- 15-06-2023
- Dibaca: 359 Kali
Menjelang penilaian anugerah kebudayaan Kalimantan Timur ke dua yang akan digelar pada Oktober mendatang, Tim Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kalimantan Timur melakukan sosialisasi kepada calon peserta.
Sosialisasi kali ini dilaksanakan di Bontang, Kutai Timur, Balikpapan, Kutai Barat dan selanjutnya ke Mahakam Ulu.
Sasaran peserta yakni dari pemerhati seni, seniman, lembaga adat, penari, musisi, sastrawan, sejarawan, kreator, pelestari dan lainnya.
Priangga wicaksana dari Bidang Kebudayaan Disdikbud Kaltim mengatakan tujuan kegiatan ini ialah sebagai penyebarluasan informasi sosialisasi. Anugerah kebudayaan tahun ini merupakan yang kedua berbarengan dengan kegiatan Pekan Kebudayaan Daerah (PKD). Sebelumnya, Anugerah Kebudayaan Kaltim yang pertama dilaksanakan pada 2022 berbarengan dengan Education Award.
Dia menceritakan, tahun lalu ada 40 orang lebih yang mendaftar. Kemudian terseleksi menjadi 8 orang terpilih dari 10 kategori yakni kategori Pelestari Manuskrip, Pelestari Permainan Rakyat, Pelestari Adat Istiadat , Pelestari Tradiai Lisan, Pelestari Cagar Budaya , Sejarawan Daerah, Kreator/Pelopor Seni musik daerah, seni musik rupa, dan teater/film daerah.
“Masih ada waktu untuk masyarakat Kaltim yang ingin mendaftar anugerah kebudayaan Kaltim. Pendaftaran hingga 30 Juni 2023,” tutur Angga saat sosialisasi di Kutai Timur, Selasa (13/6/2023).
Turut hadir Darmawi Lembaga Adat, Rahayu Rusdiyanti, Sunarto, Nur Irwansyah, Eva, Rahmah Disdikbud Kota Bontang, Taufik perupa Kaltim.
Kepala Dinas Pendidikan Kutai Timur Mulyono menyampaikan peran dinas dalam kegiatan ini sangat penting. Karena salah satu dari 5 misi yaitu mewujudkam masyarakat yang berbudaya, berakhlak mulia dan bersatu.
“Suatu bangsa yang besar bangsa yang menghargai para pahlawannya. Indonesia terkenal dengan seni dan budayanya. Maka pelestarian seni budaya itu sangat dibutuhkan. Seharusnya para penggiatnya diberikan penghargaan,” tutur Kadisdikbud Kutim Mulyono. (Nop/DisdikbudKaltim)