Bontang - Prestasi membanggakan ditorehkan pelajar asal Kota Taman di kancah internasional. Sebanyak tiga pelajar dari SMK Negeri 1 Bontang mengikuti World Water Forum (WWF) atau Forum Air Dunia ke-10 yang berlangsung di Bali. Acara bergengsi ini merupakan forum internasional yang membahas isu-isu air dunia dan dihadiri oleh berbagai delegasi dari seluruh dunia.

Ketiga pelajar itu adalah Alyyah Putri Mokoginta, Salwa Salsabila, dan Nazwa Phinta Rahmadini. Mereka merupakan pelajar jurusan Kimia Analis yang berhasil memukau deretan tamu dari luar negeri atas inovasi mereka dalam mengolah air laut menjadi air higienis untuk keperluan sanitasi.

Alyyah mengatakan, inovasi ini muncul dari keperihatinan mereka melihat warga di Pulau Gusung yang sehari-hari harus menyeberang pulau menggunakan perahu untuk mendapatkan air bersih. Gusung merupakan salah satu pulau yang secara administratif masih berada di Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara, namun letaknya berada di tengah laut.

“Warga di sana itu harus ke Guntung atau Tanjung Limau untuk dapat air bersih. Itu tuh makan biaya yang banyak. Dalam sebulan mereka harus keluarkan uang sekitar Rp800 ribu cuman buat penuhij air bersih,” katanya.

Dari penelitian mereka ditemukan, air laut terasa asin karena kandungan sodium. Sementara bayam memiliki kandungan yang dapat mengikat sodium untuk menghilangkan rasa air laut.

Pelajar yang masih duduk di bangku kelas sepuluh itu mengatakan, bayam yang mereka pilih berjenis Amarantus Viridis, yang memiliki karakteristik daun yang lebar, dapat dibudidayakan secara hidroponik dan dan dapat dipanen dalam waktu 20-30 hari. 
(sumber: https://bekesah.co/3-pelajar-smk-negeri-1-bontang-pamerkan-inovasi-di-world-water-forum-air-laut-diubah-jadi-air-higienis-dengan-bayam/)