Dialog Serantau Borneo Kalimantan Diikuti Sastrawan Serumpun

  • Harum Saudia
  • 18-06-2025
  • Dibaca: 9 Kali

Samarinda – Sastrawan dan Budayawan berkomitmen untuk merawat jati diri budaya, menjaga bahasa dan sastra sebagai penopang identitas serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya estetika dan didaktika dalam setiap karya. (17/6).


Forum Dialog Serantau Borneo Kalimantan (DSBK) bukan sekedar forum sastra tetapi merupakan jembatan peradaban yang melintasi batas-batas negara dan menyatukan kembali warisan leluhur yang telah berabad-abad menjadi roh kehidupan masyarakat di Pulau Kalimantan dengan mengusung tema “Nusantara dan Penguatan Satsra Melayu Merawat Estetika dan Didaktika,”.


Dalam sambutan Wakil Gubernur Seno Aji mengungkapkan makna forum dialog akan menjadi perekat persaudaraan dan kerjasama budaya antar negara serumpun. 


“Dalam falsafah melayu, keindahan tak pernah dilepaskan dari makna, maka dari itu dialog kali ini kedepannya menjadi ladang subur untuk mempertegas posisi sastra sebagai kekuatan budaya yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mencerahkan,” ungkap Seno.


Pada kesempatan forum Dialog Serantau Borneo Kalimantan (DSBK) XVI/2025, diikuti oleh beberapa negara tetangga seperti Presiden Gabungan Persatuan Penulis Nasional (GAPENA) Malaysia, Pimpinan dan anggota Angkatan Sasterawan Sasterawani (ASTERAWANI) Brunei Darussalam, PUTERA (Persatuan Penulis Utara Sarawak), BAHASA (Badan Bahasa dan Sastera Sabah), PERWILA (Persatuan Penulis Wilayah Persekutuan Labuan), IPS (Ikatan Penulis Sabah), Kepala BRIDA Kaltim, Kepala Balai Pelestari Kebudayaan Wilayah XI, Ketua Dewan Kesenian Kaltim, Perwakilan Dewan Kesenian Jakarta, serta beberapa tokoh/pegiat budaya Kalimantan Timur. 

(hrm/idng/tekkom)