Arahan Plt. Kadisdikbud Persiapan Ajang Festival Inovasi Dan Kewirausahaan

  • Adityawarman Nugroho
  • 07-10-2025
  • Dibaca: 72 Kali

Kunjungan Tim FIKSI SMAN 10 Samarinda ke Disdikbud Kaltim

Samarinda, 1 Oktober 2025 – Tim FIKSI SMAN 10 Samarinda melakukan kunjungan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur untuk mendapatkan arahan dan masukan dalam persiapan menghadapi ajang Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI).

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur, Bapak Armin, memberikan arahan mendasar agar para peserta terbiasa berlatih berpikir menggunakan data yang ada. Menurutnya, setiap pembahasan mengenai suatu hal harus bersifat faktual dan didukung oleh data yang akurat, bukan sekadar opini. Beliau juga menyampaikan pesan penting agar peserta mengorek informasi lebih dalam terkait inovasi yang mereka buat, sehingga argumen dapat tersampaikan dengan lebih kuat dan meyakinkan.

Pada sesi diskusi, masing-masing tim memaparkan fokus dan alasan pengembangan produk lomba mereka.

Tim Bosque dengan produk Suaka Kutai, yang beranggotakan Barnabas Gratianus Lim Nainggolan dan Satrio Javiera Dwi Prasetyo, menegaskan bahwa pemilihan Taman Nasional Kutai (TNK) bukan hanya untuk mempromosikan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata, tetapi juga sebagai upaya menekankan peran penting TNK dalam menjaga ekosistem dan keanekaragaman hayati Kalimantan Timur. Tim ini menjelaskan pentingnya konservasi alam melalui pendekatan yang edukatif dan menarik.
Pak Armin memberikan apresiasi terhadap fokus tim yang mengangkat isu lingkungan dan konservasi. Beliau menyarankan agar tim dapat memperkuat data terkait kondisi ekosistem dan keanekaragaman hayati di TNK, serta memastikan bahwa pesan konservasi dapat tersampaikan dengan efektif kepada target audiens.

Tim Taka dengan produk KutaiKata, yang terdiri dari Ahmad Syauqi Muttaqien dan Faraisha Rayya Hartanti, mengembangkan aplikasi berbasis kebahasaan sebagai sarana pembelajaran bahasa Kutai. Tim ini menyampaikan keprihatinan terhadap kondisi bahasa Kutai yang semakin terdesak, dengan menekankan pentingnya data mengenai jumlah bahasa daerah, jumlah penutur aktif, serta dinamika perkembangan bahasa daerah di Kalimantan Timur.
Pak Armin menyarankan agar tim dapat memperkuat data dengan bekerja sama dengan Diskominfo dan Balai Bahasa. Beliau juga mengarahkan tim untuk menelusuri lebih lanjut informasi mengenai jumlah penutur aktif, variasi dialek yang ada, serta menghubungi penyusun Kamus Kutai–Indonesia sebagai referensi untuk memperkaya konten aplikasi dan memberikan dasar yang lebih kuat bagi pengembangan produk.

Tim Re-BORNEO dengan produk Go ETAM!, yang beranggotakan Azizah Regina Putri dan Retania Ash-Suhada, memaparkan game petualangan dua dimensi berbasis mobile yang berfokus pada edukasi dan promosi pariwisata Kalimantan Timur. Pak Armin menanyakan hal apa yang diangkat oleh tim dan mengapa memilih isu tersebut sebagai fokus utama produk mereka.
Kedua anggota tim menjelaskan produk mereka secara menyeluruh, termasuk permasalahan yang mereka identifikasi serta solusi yang ditawarkan melalui game ini. Pak Armin menyarankan agar tim memperhatikan aspek tantangan dalam game serta memastikan mekanisme dan tampilan game dibuat semenarik dan semenantang mungkin agar dapat menarik minat pengguna. Beliau juga mengingatkan pentingnya penjelasan terkait filosofi nama produk, yang dianggap penting agar dapat merepresentasikan identitas, tujuan, serta nilai yang ingin disampaikan. Pak Armin menyampaikan apresiasi kepada tim Go ETAM! karena telah menciptakan solusi inovatif dan kreatif terhadap permasalahan yang ada melalui media game.

Melalui kunjungan ini, para tim FIKSI SMAN 10 Samarinda mendapatkan pembekalan berharga berupa arahan, masukan, dan penguatan konsep yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas persiapan menuju ajang FIKSI selanjutnya.

 

(staf disdikbud kaltim)