Sekolah Rakyat ke-3 Buka MPLS di Kaltim: Pendidikan Jadi Jalan Memutus Rantai Kemiskinan
- Noviandy
- 01-10-2025
- Dibaca: 4 Kali
Samarinda — Sekolah Rakyat ke-3 secara resmi membuka kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat Terintegrasi 58 yang digelar di SMA Negeri 16 Samarinda, Selasa (30/9/2025).Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Masud, hadir langsung untuk membuka kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pendidikan menjadi pondasi utama dalam membangun peradaban sekaligus memutus rantai kemiskinan.“Kita sudah siapkan gedung dan sekolah ini untuk mencetak generasi yang berkarakter, disiplin, dan memiliki human relation yang baik sebagai bekal menuju kesuksesan. MPLS ini adalah awal perjalanan panjang kalian. Gunakan kesempatan emas ini untuk mengenal sekolah, membangun rasa percaya diri, memperluas persaudaraan, dan menumbuhkan semangat berjuang demi cita-cita,” tegas Rudy.
Ia juga menambahkan, untuk bisa maju, generasi muda harus berani keluar dari zona nyaman. “Hidup adalah perjuangan. Jangan pernah berhenti berjuang. Pendidikan adalah kunci, dan melalui program pemerintah seperti GratisPol, JosPol, dan layanan kesehatan merata, kita ingin hadirkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat,”
tambahnya.Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kaltim, Armin, menekankan pentingnya peran guru dalam membimbing siswa dengan penuh kesabaran.“Guru diharapkan mampu menciptakan suasana belajar yang ramah, inspiratif, dan menyenangkan. Setiap siswa punya potensi besar yang perlu digali.
Kepada orang tua, gunakan teknologi dengan bijak, dan lindungi anak-anak dari bahaya narkoba,” ujarnya.Dalam laporan kegiatan, Kepala Dinas Sosial Kaltim, Andi Muhammad Ishak, menjelaskan bahwa dasar hukum program ini merujuk pada Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Penuntasan Kemiskinan Ekstrem. “Sekolah rakyat merupakan inisiatif Presiden Prabowo untuk meratakan pendidikan sekaligus memutus rantai kemiskinan, dengan memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak kurang mampu,” ungkapnya.
Saat ini, terdapat tiga lokasi rintisan Sekolah Rakyat di Kaltim, yaitu di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan, Balai Pendidikan Vokasi dan Produktivitas Transmigrasi, serta SMA Negeri 16 Samarinda. di SMA 16 Total ada 46 peserta didik dari berbagai kabupaten/kota di Kaltim, terdiri dari jenjang SD (21 siswa) dan SMA (25 siswa). Seluruhnya berasal dari keluarga miskin ekstrem mulai desil 1 hingga desil 5.
Hadir dalam kegiatan ini Kepala Sekolah SMA 16 Samarinda Abdul Rozak, perwakilan Kementerian Sosial, Kasrem, Kepala Dinas Kesehatan Kaltim Jaya Mualimin, Kepala Kanwil, serta perwakilan PPK Sarana dan Prasarana, Kepala Sekolah SMA 14 Samarinda. Syawal Arifin, Kepala Sekolah SMA Negeri 12, Ida Sulistiani dan Kepala Sekolah SMA Samarinda.(Paul/Disdikbud)